Kemasan Antimikroba Untuk Permasalahan Umur Simpan Daging
Daging adalah salah satu hasil ternak yang hampir tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Menurut data Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) yang dirilis pada 2018, konsumsi daging pada masyarakat Indonesia pada 2017 baru mencapai rata-rata 1,8 kg untuk daging sapi, 7 kg daging ayam, 2,3 kg daging babi, dan 0,4 kg daging kambing. Daging merupakan bahan pangan yang bernilai gizi tinggi karena kaya akan protein, lemak, mineral serta zat lainnya yang sangat dibutuhkan tubuh. Daging mudah sekali mengalami kerusakan mikrobiologi karena kandungan gizi dan kadar airnya yang tinggi. Kerusakan daging sapi disebabkan karena mikroba seperti perubahan bentuk, adanya lendir, perubahan tekstur, menimbulkan bau dan rasa. Di pasar tradisional misalnya, daging yang dijajakan secara terbuka pada suhu ruang tanpa menggunakan kemasan, memungkinkan konsumen memilih daging ayam dengan cara memegangnya. Hal tersebut menyebabkan daging ayam dapat terkontaminasi Untuk